Sub Berita

Friday, December 7, 2012

Kurangnya partisipasi mahasiswa atau mahasiswi dalam mengikuti organisasi

Sharah Febrina - Politik

Jakarta - Sistem kepemimpinan yang digunakan di kampus BSI Cengkareng adalah sistem politik demokrasi, yang mana dalam penerapannya sistem ini melibatkan semua pihak dan keputusan yang diambil adalah keputusan bersama. Sistem ini lebih banyak dilihat terutama jika kampus sedang melakukan pemilihan ketua dan staff senat. Sistem demokrasi ini dimana kita saling bertukar pikiran dan saling menghargai pendapat satu sama lain. Dalam pengaplikasiannya, pihak kampus sendiri turut serta dalam pemilihan kepemimpinan senat. Khususnya jika ada kendala dalam akademik dan pelaksanaan pemilihan kepemimpinan di senat, maka para petinggi kampus turut andil dalam penyelesaiannya. Selain sebagai pihak penengah, para petinggi kampus juga menjadi tim penilai untuk memilih calon-calon mana saja yang layak terpilih untuk masuk dalam pencalonan ketua senat.

"Dalam pemilihan ketua senat itu dia harus berasal dari mahasiswa muda dulu atau dari mahasiswa umum yang dimana anggota umum itu seperti saya yang angkatan 6 dan 7 bisa mendaftar diri atau dari mahasiswa broadcasting juga bisa mencalonkan diri, lalu dari situ kita adakan test interfiew dan langsung ke KPU," jelas Tommy, wakil ketua senat kampus BSI Cengkareng. Setiap mahasiswa yang mencalonkan diri juga diwajibkan mengikuti pelatihan yang dinamakan training leadership selama 3 hari untuk bisa menjadi ketua dan wakil ketua senat. Hal ini dimaksudkan untuk melatih karakter kepemimpinan pada diri ketua dan wakil ketua senat.

Melihat kerjasama yang baik antara pengurus kampus dengan para anggota senat, berbeda dengan pendapat Putri, salah satu mahasiswa dari kampus BSI Cengkareng yang mengatakan,"menurut saya senat – senat disini kurang menyebar karena disini mahasiswanya kebanyakan kerja, mereka bodo amat sama masalah senat – senat gitu, lebih banyak waktu diluar daripada di kampus, paling di kampus cuman buat belajar". Menurutnya banyaknya kegiatan kampus yang ada masih belum menarik minat para mahasiswa dan mahasiswi yang ada untuk turut berpartisipasi. Kurang aktifnya peran serta anggota senat yang kurang menyebar ke mahasiswa yang ada membuat para mahasiswa lain yang tidak trgabung dalam kepemimpinan kampus merasa anggota senat ekslusif.

No comments:

Post a Comment