Any Surjani - Pendidikan
Jakarta, Pondok
pesantren Al-muhajirin
didirikan sejak tahun 1990 dengan kelas awal untuk tsanawiyah 13 orang
dan untuk aliyah tingkat SLTA 9 orang, “jadi
pada tahun pertama pondok pesantren buka
hanya 2 kelas, tujuan didirikannya pondok pesantren Al-muhajirin jelas untuk
mencerdaskan bangsa” ungkap bapak A.Salam Wahab selaku ketua dari yayasan
pondok pesantren tersebut. Menurutnya
kurikulum yang digunakan sama merujuk kepada departeman pendidikan
nasional. “Metode pembelajaran tidak jauh berbeda hanya saja untuk
bidang-bidang tertentu disesuaikan
seperti bidang agama, kita butuh perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan saat itu ketika terjadi proses belajar mengajar, untuk kurikulum kita
afiliasinya dua yaitu 1 departeman agama dan 1 ke departeman pendidikan
nasional, disini dilihat dari komposisi belajar untuk pelajaran umum 50% sedangkan agama 50% bisa dibilang
agamanya lebih banyak karena mereka
santri jadi mereka 24 jam aktivitasnya”. Menurutnya pendidikan pondok pesantren
memang lebih unggul dibandingkan pendidikan umum karena melihat persentase anak-anak
pelajar yg kita lihat sekarang sedang demam tawuran, “disini tidak ada para
santri yang namanya ikut tawuran” ungkap bapak A. Salam Wahab. Menurutnya Ini
adalah salah satu pendidikan yang harus dicontoh oleh lembaga-lembaga lain. “karena
memang santri 24 jam kita tanamkan nilai-nilai persaudaraan, tanamkan
nilai-nilai ikhwa, tanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kesatuan sehingga
kecil kemungkinan mereka ikut tawuran karena betul-betul mereka kita didik secara
intensif dipesantren ini” di pondok pesantren ini dimulai dengan lulusan
sekolah dasar sekitar 13 tahun mereka boleh msuk tsanawiyah atau yang setara dengan SMP di
pondok pesantren, sedangkan untuk aliyahnya atau setara degan smu sekitar umur
15 tahun. Di Pondok pesantren ini Santri diperbolehkan pulang 1 bulan
sekali kecuali memang santri yang ada
kebutuhan darurat , misalnya kbutuhan keluarga. Untuk biaya pun terjangkau
untuk masuk pondok pesantren ini.
Dyah seorang
santri yang berasal dari Jakarta, baru 6 bulan masuk ke pondok pesantren ini.
Dyah atas kemauan sendiri masuk ke pondok pesantren ini, Dyah ingin agar
agamanya lebih baik dan ingin mengetahui pengetahuan agama lebih dalam. “Disini
saya diajarkan banyak sekali dari yang saya belum tau seperti baca alqur’an
yang benar terutama tajwid. Pendidikan pondok pesatren ini menurut saya lbh
unggul dibanding sekolah smu biasa”.
Menurut Ibu
Sari selaku orangtua santri, “Pendidikan formal memang lebih bagus tapi di
pesantren ini lebih bagus agamanya dibanding pendidikan formal. Anak saya dimasukkan
ke pondok pesantren ini Agar dia lebih mengerti mendalam tentang agama dan
alhamdullilah sekarang dia sudah banyak tau tentang agama”.
No comments:
Post a Comment